Krisis Laut Merah pada tahun 2023 menyebabkan pengurangan 20% dalam volume Kanal Sui-10, secara langsung mendorong tarif kargo di rute Asia-Eropa menjadi tiga kali lipat. Kejadian "black swan" ini mengungkap kerentanan biaya logistik: Sebuah perusahaan e-commerce lintas batas mengirim 3.000 jaket bulu ke Eropa. Awalnya memilih pengiriman laut selama 20 hari (biaya $1,2 per potong), tetapi karena jadwal kapal tertunda, sementara beralih ke pengiriman udara (biaya $15 per potong). Tautan logistik saja menelan 12% dari margin keuntungan. Namun, pasar juga memiliki titik balik. Dengan memanfaatkan keunggulan sebagai "Jalur Sutra di Rel Kereta", Layanan Kereta Cepat China-Eropa mencatat peningkatan 45% year-on-year dalam volume operasinya pada tahun 2024. Kereta dari Chengdu ke Lodz telah mengurangi waktu pengangkutan suku cadang mobil menjadi 12 hari, yang dua kali lebih cepat daripada pengangkutan laut dan hanya sepertiga dari biaya pengangkutan udara. Pengirim pintar mulai menerapkan strategi kombinasi transportasi: produk 3C berharga tinggi dikirim melalui Layanan Kereta Cepat China-Eropa, sementara tekstil massal diangkut menggunakan kapal feeder untuk menghindari kemacetan di rute pelayaran utama.