Di Taman Logistik Leipzig di Nordrhein-Westfalen, Jerman, gudang luar negeri dari sebuah merek peralatan rumah tangga Tiongkok sedang mengalami "pengiriman super cepat": pompa panas yang dipesan oleh seorang konsumen di Berlin pada pagi hari telah dikirimkan oleh truk DHL pada sore hari. Di balik pengalaman ini terdapat kecerdasan dari "stok maju" - dengan menggunakan big data untuk memprediksi permintaan pemanasan di Eropa selama musim dingin, perusahaan menyimpan barang di gudang dalam radius 500 kilometer dari konsumen sebelumnya. Menurut Statista, untuk pesanan e-commerce lintas batas yang menggunakan gudang luar negeri, waktu pengiriman meningkat 60% dan tingkat pengembalian turun 35%. Namun, membangun gudang bukanlah obat mujarab: ketika sebuah merek fesyen cepat mendirikan gudang di Spanyol, mereka salah mengira pasar dan menimbun 500.000 potong pakaian musim panas. Akhirnya, mereka harus membersihkan stok dengan diskon 30%. Saat ini, perusahaan-perusahaan pemimpin telah belajar untuk merespons dengan "jaringan gudang dinamis": mendirikan gudang transshipment di Polandia untuk melayani Eropa Timur dan gudang bebas pajak di Pelabuhan Rotterdam, Belanda untuk menangani pengembalian dan pertukaran, sehingga membentuk jaringan rantai pasok yang fleksibel.